WARUNG BAKMI JAWA MBAH MO - YOGYAKARTA : Ramai Didatangi Meskipun Terletak Di Pelosok Desa
Untuk menuju ke tempat ini, arahkan kendaraan anda ke Bantul menuju Desa Code, Bantul. Tempat makan ini sangat sederhana dengan dinding, meja dan bangku panjang dari kayu. Di dinding terpajang spanduk yang menampilkan foto Mbah Mo yang telah meninggal pada 2001 silam. Meski sederhana, warung Mbah Mo nyaris tak pernah sepi begitu dibuka sore hari, terutama sesaat setelah Maghrib. Pembeli bermobil silih berganti datang memenuhi warung untuk mencicipi kelezatan bakmi goreng atau bakmi godog (rebus) khas Mbah Mo. Setelah memesan, anda bisa langsung duduk atau menonton pesanan anda dimasak dengan arang di atas tungku.
Menurut Mujiah, anak sulung Mbah Mo yang kini meneruskan usaha warung ini, sebelum membuka warung bakmi, ayahnya lama bekerja di penggilingan padi. Setelah tak lagi bekerja di sana, Mbah Mo memilih bertani. Namun, usianya yang makin bertambah tak memungkinkannya terus bertani. Kebetulan, ibunya punya kakak yang membuka warung Bakmi Jawa Pak Rebo di Pojok Beteng Wetan. Pak Rebo lalu menyarankan ayahnya berjualan bakmi. Awalnya sang ayah sempat ragu. Karena tinggal di kampung sepi, dia tidak yakin akan ada yang membeli. Tapi suami Mujiah berusaha meyakinkan, hingga akhirnya ayahnya setuju. Tahun 1986, dengan modal Rp 30.000, satu anglo, wajan, dan susuknya pemberian Pak Rebo, Mbah Mo memulai warungnya di rumah. Sebelumnya, ia sudah belajar memasak bakmi Jawa beberapa lama pada Pak Rebo. Hari-hari pertama membuka warungnya, memang tidak ada pembeli yang datang. Kebetulan, suami Mujiah bekerja di BKKBN sebagai supir Kakanwil. Suaminya lalu merekomendasikan bakmi Mbah Mo ke orang-orang di kantornya, tanpa memberi tahu mereka bahwa warung itu milik mertuanya.
Akhirnya satu per satu orang mengenal bakmi Mbah Mo, lalu makin banyak yang tahu lewat getok tular. Sampai suatu hari, di BKKBN DIY diadakan acara tingkat nasional yang dihadiri para menteri. Acara itu jadi kesempatan suami Mujiah untuk mempromosikan bakmi Mbah Mo, dengan mengajak para tamu dari Jakarta ke warung Mbah Mo. Walaupun tempatnya gelap dan jauh di pelosok, para tamu ternyata menyukai gurihnya bakmi Mbah Mo. Saat datang ke Yogya lagi, mereka kerap minta diantar ke warung Mbah Mo. Saat itu, Ibu Inten Suweno yang menjabat sebagai Menteri Sosial mengatakan, bakmi Mbah Mo akan ia pasarkan ke Jakarta, termasuk di kalangan menteri. Entah Inten menunaikan janjinya atau tidak, menurut Mujiah setelah itu bakmi Mbah Mo ramai dikunjungi wisatawan dari Jakarta. Tahun 1990, pelanggan bakmi Mbah Mo membludak memenuhi warung setiap hari, bahkan hingga kini.
Para pembeli rela menunggu lama karena bakmi harus dimasak per porsi. Ini untuk menjaga kualitas agar rasanya tetap stabil. Oleh karena itu, bakmi Mbah Mo juga kerap disebut bakmi sabar. Mujiah kini juga telah membuka warung bakmi sendiri dengan nama Bakmi Dua Jaman di Jalan Parangtritis yang dikelola anaknya. Sementara ia sendiri setiap malam ikut memasak bakmi pesanan di warung Mbah Mo. Ia tak merasa kesulitan memasak bakmi meneruskan ayahnya yang sudah meninggal. Sebab, sejak kecil ia sudah biasa melihat dan membantu Pak Rebo memasak bakmi. Ciri khas bakmi Mbah Mo, terletak pada rasanya yang gurih karena menggunakan telur bebek dan ayam kampung, serta dimasak tanpa kecap, tomat, dan merica. Telurnya pun tidak dikocok lebih dulu, Anda bisa mencoba bakmi godog alias rebus, bakmi goreng, atau bakmi nyemek yang berkuah sedikit, dengan pilihan biasa atau istimewa. Seporsi bakmi biasa harganya Rp 16.000, sedangkan yang istimewa karena ditambahi daging ayam, paha, sayap, kepala, atau ati ampela Rp 23.000.
Saat ramai, bakmi Mbah Mo yang didatangi pembeli dari berbagai penjuru Yogya dan wisatawan bisa menghabiskan 250-300 porsi tiap malam. Jumlah ini akan meningkat berkali lipat saat hari libur panjang. Sementara, pada malam Selasa biasanya relatif sepi. Tak hanya melayani pembeli di rumah, bakmi Mbah Mo juga sering mendapat pesanan dari berbagai kota Jakarta, Bandung, Surabaya, termasuk untuk menu makan pelatihan dari berbagai instansi pemerintah seperti Mahkamah Agung, hajatan, dan sebagainya. Minimal pemesanan satu paket 200 porsi. Bahkan, pernah sampai melayani 1.100 porsi. Setiap melayani pesanan luar kota, Mujiah selalu membawa anglo dan bakmi dari rumahnya.
Warung yang berdiri tak jauh dari sungai ini, bukanlah warung ampiran, melainkan warung tujuan. Kalau warung ampiran, umumnya terletak di pinggir jalan, jadi pengunjung yang datang saat kebetulan lewat atau mampir. Sementara warung Mbah Mo, didatangi karena memang menjadi tujuan. Untuk sampai di sana, anda harus menggunakan kendaraan sendiri atau ojek, karena tidak ada angkutan umum yang sampai ke sana. Apalagi, warung Mbah Mo yang buka setiap hari ini hanya melayani dari pukul 17.00-23.00. Layaknya jalan desa di pelosok, jalan yang belum beraspal di depan warung Mbah Mo tak terlalu lebar. Namun, jangan khawatir soal parkir karena tanah lapang di seberang warung bisa menampung mobil dan motor para pembeli.
Bakmi Jawa Mbah MO
Address: Bantul, Code, Indonesia
Phone:+62 274 418676
Utomo Nasution Seorang penjelajah kuliner dari Krobokan yang terus berburu makanan yang enak dan murah, kemudian menyajikannya kepada Anda semua.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Join US on Facebook
Popular Posts
-
Restoran yang satu ini terletak di Jalan M. Syafei, Pasar Padang Panjang, sekitar 76 km dari Padang. Dari luar, bangunan ini tampak biasa sa...
-
Kuliner ini memang tidak setenar coto Makassar, tapi dijamin rasanya tak kalah hebat. Pallubasa namanya, biasa disingkat dengan nama Palbas...
-
Sejak beberapa tahun terakhir, nasi kucing mulai mengisi resto di Ibu Kota. Sejatinya nasi kucing itu dijual di gerobak-gerobak di Yogyakart...
-
Terletak di Jalan Nusa Indah III No. 01, Bandar Lampung, Restoran Cikwo menghadirkan aneka ragam masakan khas Lampung. Namun, bagi pelangga...
-
Berlokasi di kawasan Jalan Syiah Kuala, Lamdingin, Banda Aceh, Rumah Makan Syiah Kuala menawarkan cita rasa makanan tradisional yang terinsp...
-
Bila anda bertanya di mana pempek yang terkenal dan enak di Palembang, nama Pempek Beringin yang ada di Jalan Lingkaran I, Dempo, Palembang...
-
Berdiri sejak 1999, toko kerupuk kemplang 301 sebetulnya merupakan toko yang dibuka Hasan untuk meneruskan usaha orangtuanya, Ali Husin yan...
-
Tongseng adalah salah satu hidangan berbahan daging kambing yang populer saat makan di luar. Tongseng mempunyai riwayat hidup yang panjang. ...
-
Meski berada di jalan yang hanya bisa dilalui satu arah, Iga Bakar Si Jangkung selalu ramai dipenuhi pengunjung. Tempat makan ini terletak s...
-
Di Warung Madina, Banjar Baru, Kalimantan Selatan, tersaji beberapa menu sayur unik bagi pelancong. Sayur buah kalangkala, di antaranya, mem...
Labels
- #semarang #angkringan #viral #angkringanviral #viralangkringan #semaranghits #semarangblogger #youtuber #jajanan
- JUAL BAWANG GORENG NABATI
- JUAL BOLU KUKUS KETAN ITEM
- kulinaer jawa barat
- KULINER BANDA ACEH
- KULINER BANDAR LAMPUNG
- KULINER BANDUNG
- KULINER BENGKULU
- KULINER BUKITTINGGI
- KULINER CIREBON
- KULINER GRESIK
- KULINER JAKARTA.
- KULINER JAWA TENGAH
- KULINER JAWA TIMUR
- KULINER KALIMANTAN SELATAN
- KULINER KALIMANTAN TIMUR
- KULINER MADURA
- KULINER MAGELANG
- KULINER MAKASSAR
- KULINER MALANG
- KULINER MALUKU
- KULINER MAMUJU
- KULINER MEDAN
- KULINER NTB
- KULINER NUSANTARA
- KULINER PADANG
- KULINER PALEMBANG
- KULINER PAPUA
- KULINER PONTIANAK
- KULINER SEMARANG
- KULINER SOLO
- KULINER SULAWESI
- KULINER SULAWESI BARAT
- KULINER SUMATERA BARAT.
- KULINER SUMATERA SELATAN
- KULINER TUBAN
- KULINER WONOGIRI
- KULINER YOGYAKARTA
- PESAN PANCAKE DUREN JAKARTA
- PESAN SAMBAL ROA JUDES
No comments:
Post a Comment