KAPURUNG & LAWA : Kuliner Makassar Yang Lezat Dan Bergisi
Namanya Kapurung, meskipun masakan ini berasal dari kota Palopo, tetapi ia sangat tenar di kota Makassar. Banyak rumah makan yang menawarkan kelezatan kuliner ini di kota Angin Mamiri. Salah satunya adalah Rumah Makan Kapurung Kasuari yang terletak di Jalan Kasuari, Makassar. Kapurung yang berbahan sagu dan berkuah kuning encer memiliki rasa yang menyegarkan. Masakan ini hampir mirip dengan Papeda, makanan khas Papuas yang juga menggunakan bahan baku sagu. Di dalam kuah Kapurung terdapat berbagai macam sayur, seperti kacang panjang, tomat, bayam, terong, jagung, serta ditambahkan potongan ikan. Jadi, tak hanya lezat, Kapurung juga bergizi.
Sagu yang digunakan dibentuk menyerupai bola kecil yang pas untuk dilahap dan dinikmati bersama sayur serta ikan dalam semangkuk Kapurung. Sedangkan bumbu yang digunakan, antara lain bawang putih, kacang tanah, kunyit, garam, dan cabai. Cita rasa yang ditawarkan dalam semangkuk Kapurung memang semakin terasa segar karena ada campuran bunga kecombrang di dalamnya. Untuk melengkapi nikmatnya semangkuk Kapurung, biasanya ditawarkan bakwan jagung yang digoreng kering. Selain itu ada beberapa pilihan sambal untuk menghadirkan sensasi pedas, mulai sambal terasi sampai sambal mangga yang menggigit.
Selain Kapurung yang nikmat ini, Rumah Makan Kapurung Kasuari juga memiliki beberapa menu yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya Lawa. Makanan ini hanya bisa didapatkan di kota Makassar karena termasuk makanan tradisional. Bagi yang suka kuliner menantang, sebaiknya mencicipi menu ini. Pasalnya, Lawa berbahan dasar ikan mentah yang telah dibersihkan kemudian ditaburi garam serta jeruk manis yang direndam selama satu malam. Racikan Lawa adalah suwiran daging ikan dicampur rajangan jantung pisang halus yang direndam dalam air asam jeruk atau cuka. Masyarakat lokal menyebutnya sebagai saladnya orang Makassar. Rasanya gurih dan asam yang juga cocok dinikmati sambil dicampur dengan semangkuk Kapurung.
Untuk bisa menikmati keduanya, pelanggan harus rela mengantre. Bahkan beberapa rela menunggu di luar karena ruangan yang terbatas untuk 40 orang saja. Rumah Makan Kapurung Kasuari buka sejak pagi pukul 09.00 WITA. Soal harga, Rumah Makan Kapurung Kasuari juga menawarkan harga yang sangat terjangkau. Kapurung ditawarkan mulai dari harga Rp 20.000. Asyiknya lagi, beberapa menu lain seperti Barobbo alias sup jagung bugis pun juga bisa menjadi pilihan bagi yang tidak ingin makan ikan.
PALLUBASA SERIGALA - MAKASSAR, Jerohan Dalam Kuah Yang Kental Dan Gurih
Kuliner ini memang tidak setenar coto Makassar, tapi dijamin rasanya tak kalah hebat. Pallubasa namanya, biasa disingkat dengan nama Palbas. Pallu dalam bahasa Makassar diartikan sebagai makanan dan basa berarti basah. Jadi, Palbas ini artinya makanan berkuah. Palbas hampir mirip coto dengan bahan baku utama aneka daging serta jerohan sapi ataupun kerbau. Bedanya, kuah Palbas lebih kental dan gurih karena dicampur serbuk kelapa sangrai yang menyatu dengan kuahnya.
Salah satu kedai Palbas yang terkenal di Makassar adalah kedai Pallubasa Serigala miliki Haji Hairudin Dg Naba. Di sini, menu Palbas sudah ada sejak tahun 1987. Berlokasi di Jalan Serigala No.54, Makassar, jam operasi mulai pukul 09.00 WITA hingga 21.00 WITA. Herannya, kedai ini tak pernah sepi, pengunjung datang silih berganti untuk menikmati sajian nikmat ini. Palbas Serigala yang menempati bangunan seluas 40 meter persegi ini memang terlihat sempit karena terus dipadati pelanggan. Bahkan, tambahan meja panjang di depan kedai pun sepertinya tak bisa menampung pengunjung yang ingin memuaskan rasa penasaran mereka. Beberapa bahkan datang dari luar kota dan ingin membuktikan ketenaran Palbas Serigala. Jadi jangan heran kalau harus antre untuk menikmati semangkuk palbas di kedai ini.
Di akhir pekan, jumlah pengunjung bisa meningkat hingga berkali lipat. Sekitar 10 orang karyawan hilir mudik melayani pelanggan. Untungnya, pelayanannya cepat dan menyenangkan. Untuk menikmati Palbas ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan menambahkan alas. Alas yang dimaksud adalah kuning telur ayam kampung setengah matang yang siap dicampur kuah Palbas. Tambahkan perasan jeruk nipis, supaya makin segar dan nikmat. Bagi yang tak suka, boleh memilih memesan Palbas tanpa menambahkan alas.
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, yakni mulai Rp 20.000 untuk semangkuk Palbas segar. Permintaan aneka daging atau pun jeroan juga diserahkan pada selera pelanggan. Saat ditanya bumbu rahasia dapur Palbas Serigala, salah satu karyawan hanya mengatakan sama seperti Palbas lainnya, yaitu menggunakan bahan alami. Bumbu yang digunakan mulai dari jahe, lada, ketumbar, pala, serta kayu manis. Di dalam kedai pun dituliskan bahwa Palbas Serigala menggunakan produk lokal 100%, termasuk daging lokal berkualitas pilihan.
ES DURIAN GANTI NAN LAMO - PADANG : Kedai Es Durian Pertama Di Padang
Cuaca Padang yang terik seolah lenyap tak berbekas saat anda mengunjungi Es Durian Ganti Nan Lamo di Jalan Pulau Karam 103 B, Padang. Di kedai cantik ini, anda bisa memilih beragam menu es durian. Ada Durian Float yaitu durian yang disajikan bersama es krim, Es Durian dengan campuran kacang merah dan cincau, Es Durian Tok yang hanya menyajikan es dan durian asli tanpa campuran lain, Jus Durian, dan Es Krim Durian yaitu es krim rasa durian, serta Alpukat Durian. Meski masing-masing menu memiliki penggemarnya sendiri, Es Durian lebih banyak dipesan pembeli, bahkan sering pula dibawa ke luar kota. Es ini bisa tahan sampai delapan jam. Kalau yang ingin membawanya ke luar kota, biasanya harus pesan sehari sebelumnya, karena harus dibekukan dulu. Pesanan biasanya banyak datang pada saat liburan atau Lebaran.
Jangan khawatir tak bisa menikmati es durian di Ganti Nan Lamo sewaktu-waktu, karena kedai yang kini dikelola generasi ketiga ini menjamin ketersediaan durian sepanjang tahun. Pemilihan durian pun tak sembarangan. Ganti Nan Lamo hanya menggunakan durian pilihan berkualitas baik, yaitu durian yang berasal dari pesisir selatan Sumatera. Meski jenisnya tak spesifik hanya satu, rasanya haruslah mantap dan tak pahit. Durian bisa didatangkan dari berbagai kota di Sumatera. Antara lain Medan, Bengkulu, Batu Sangkar, dan sebagainya. Dan Ganti Nan Lamo selalu memberikan durian asli, bukan perasa. Ini yang mereka jaga demi kepuasan pelanggan. Karena rasa memang sulit dibohongi.
Kedai es durian didirikan oleh Incik Sinyo, pada 1960. Konon, ini merupakan kedai es durian pertama di Padang. Kemudian diteruskan oleh anak perempuannya, Lie Ban Hok. Dan sekarang, es durian yang rasanya tetap dipertahankan ini diracik oleh Sayyidina Ali, cucu Incik Sinyo atau anak Lie Ban Hok, yang sekaligus meneruskan usaha ini. Orang yang sudah lama tinggal di Padang, biasanya pasti tahu Ganti Nan Lamo. Awalnya kedai ini menempati ruko yang letaknya persis di depan Ganti Nan Lamo sekarang. Setelah Incik Sinyo meninggal, kedai pindah ke bangunan toko yang sekarang ditempati. Di sini toko tidak perlu menyewa lagi, karena sudah bisa dibeli. Dan karena usaha semakin maju, maka dibuka lagi cabang baru di seberang jalan, yang tak jauh dari lokasi pertama.
Soal harga, Es Durian dan Es Durian Tok dibanderol sama, yaitu Rp 18.000. Sedangkan Durian Float harganya Rp 23.000, Es Krim Durian Rp 21.000, dan Alpukat Durian Rp 20.000 per porsi. Ganti Nan Lamo yang buka pukul 09.00-23.00 tiap hari jarang sepi pembeli, terutama saat akhir pekan dan hari libur. Dalam sehari, pengunjung bisa lebih dari 100 orang. Meski hari sedang hujan, tetap saja banyak yang datang. Bahkan pernah, ada pembeli dari luar kota yang tiga hari berturut-turut selalu datang menikmati es durian di Ganti Nan Lamo.
SOTO BOPET RAJAWALI - PADANG, Kelezatan Soto Yang Bertahan Lama
Dinamakan Bopet Rajawali karena dulu Yusuf, sang pendiri, memiliki klub bulutangkis bernama Rajawali. Bopet sendiri berarti rumah makan kecil atau kedai. Mulanya, rumah makan ini berupa kios kecil di Jalan Muhammad Yamin, Padang, pada 1958. Kios yang tak jauh dari Masjid Muhammadiyah ini dibuka pertama kali oleh Yusuf. Awalnya ia hanya berjualan minuman. Kemudian, ada yang menumpang berjualan soto dan gado-gado di kedai itu. Yusuf hanya mengutip potongan harga dari keduanya. Tahun 1970, Yusuf memutuskan pindah berjualan ke rumahnya di Kampung Jawa Dalam, di belakang terminal bus yang sekarang menjadi Plaza Andalas. Waktu itu, Yusuf sudah membuat gado-gado sendiri sedangkan soto masih dibuat orang lain.
Sayang, penjual soto seringkali tidak berjualan, sehingga mengecewakan pelanggan. Akhirnya, Yusuf tak lagi bekerja sama dengan tukang soto. Beruntung, saat itu seseorang dari Pariaman bernama Toni mengajari istri Yusuf cara memasak soto. Setelah itu, Yusuf memberanikan berjualan soto sendiri, dan ternyata usahanya makin maju. Namun pada suatu waktu, banyak orang yang datang untuk makan di tempat Yusuf, tapi tak pernah kembali lagi. Ternyata itu karena tempat parkirnya tidak memadai. Banyak mobil pembeli yang sering tersenggol becak hingga membuatnya malas datang lagi. Lalu pada 1991, menantu Yusuf, Ali Khan Abu Bakar Alhajj, yang berbisnis barang antik, bidang transportasi, logistik, dan pengepakan barang, membeli sebuah gudang di Jalan Ir. Juanda 33, Padang. Karena sang menantu merasa sayang bila sampai soto Rajawali yang sudah terkenal ini ditinggalkan orang, akhirnya gudang itu dijadikan cabang rumah makan pada 2001. Ali pun kemudian juga ikut membantu berjualan soto.
Sementara kedai yang ada di rumah Yusuf pun masih tetap dibuka hingga sekarang, dan cabang baru di Jalan Ir Juanda juga semakin hari semakin ramai. Pembelinya berasal dari kalangan bawah sampai menteri, Ibu Negara, bahkan dari Kerajaan Brunei. Setiap ada pergantian pimpinan di instansi pemerintah maupun swasta, juga nyaris selalu dirayakan di Bopet Rajawali. Kedai ini juga sering menerima pesanan pesta dan jamuan tamu VIP Bandara Minangkabau, Padang. Itu bisa terjadi karena kedai ini memberikan harga yang standar untuk menu sotonya. Selain itu, juga menerapkan tiga moto dalam pengelolaannya yang tidak bisa ditawar, yaitu kebersihan, pelayanan, dan citarasa. Dan soal rasa, soto Rajawali memang bisa bertahan kualitasnya. Kini seluruh bahan pembuatan soto diracik oleh Naziah, putri Yusuf, yang menikah dengan Ali, pada 1984. Mereka tidak pernah membeli bumbu jadi dan tidak memakai penyedap. Salah satu yang membuat soto Rajawali enak adalah penggunaan kaldu dari tulang sengkel sapi yang dimasak berjam-jam.
Mereka juga tidak pelit terhadap penggunaan bumbu dan hanya menggunakan bumbu yang berkualitas terbaik dan minyak kelapa. Cabai pun juga digiling sendiri. Setiap pagi, soto mulai dimasak pada pukul 03.30. Kuahnya yang dibuat tanpa santan membuat soto Rajawali terasa segar saat disantap, dan sangat cocok dijadikan menu sarapan. Rumah makan yang ramai sejak pagi ini buka mulai pukul 06.30-14.30. Pada akhir pekan soto Rajawali bisa membutuhkan daing sapi hingga 80 kg. Waktu paling ramai adalah pukul 08.30-11.00, di mana biasanya pengunjung yang datang sampai antre. Ali yang tiap hari menjaga cabang di Jalan Ir Juanda, pun hingga kini tetap rajin berkeliling ke meja pembeli untuk mendapatkan masukan.
Harga yang ditawarkan sebanding dengan kelezatannya. Soto daging plus nasi harganya Rp 23.000, sedangkan soto tanpa nasi Rp 21.000 per mangkok. Gado-gado Rp 13.000, sup buntut plus nasi Rp 28.000 per porsi. Hampir setiap hari ada pembeli yang membawa soto ini ke Medan, Jakarta, dan lainnya. Di sini ada pula menu minuman es cencol Air Mata Pengantin ciptaan Naziah, yang dijual per porsi Rp 7000. Minuman bernama unik ini hanya ada di Bopet Rajawali.
Subscribe to:
Posts (Atom)
MOST RECENT
Join US on Facebook
Popular Posts
-
Restoran yang satu ini terletak di Jalan M. Syafei, Pasar Padang Panjang, sekitar 76 km dari Padang. Dari luar, bangunan ini tampak biasa sa...
-
Kuliner ini memang tidak setenar coto Makassar, tapi dijamin rasanya tak kalah hebat. Pallubasa namanya, biasa disingkat dengan nama Palbas...
-
Sejak beberapa tahun terakhir, nasi kucing mulai mengisi resto di Ibu Kota. Sejatinya nasi kucing itu dijual di gerobak-gerobak di Yogyakart...
-
Terletak di Jalan Nusa Indah III No. 01, Bandar Lampung, Restoran Cikwo menghadirkan aneka ragam masakan khas Lampung. Namun, bagi pelangga...
-
Berlokasi di kawasan Jalan Syiah Kuala, Lamdingin, Banda Aceh, Rumah Makan Syiah Kuala menawarkan cita rasa makanan tradisional yang terinsp...
-
Bila anda bertanya di mana pempek yang terkenal dan enak di Palembang, nama Pempek Beringin yang ada di Jalan Lingkaran I, Dempo, Palembang...
-
Berdiri sejak 1999, toko kerupuk kemplang 301 sebetulnya merupakan toko yang dibuka Hasan untuk meneruskan usaha orangtuanya, Ali Husin yan...
-
Tongseng adalah salah satu hidangan berbahan daging kambing yang populer saat makan di luar. Tongseng mempunyai riwayat hidup yang panjang. ...
-
Meski berada di jalan yang hanya bisa dilalui satu arah, Iga Bakar Si Jangkung selalu ramai dipenuhi pengunjung. Tempat makan ini terletak s...
-
Di Warung Madina, Banjar Baru, Kalimantan Selatan, tersaji beberapa menu sayur unik bagi pelancong. Sayur buah kalangkala, di antaranya, mem...
Labels
- #semarang #angkringan #viral #angkringanviral #viralangkringan #semaranghits #semarangblogger #youtuber #jajanan
- JUAL BAWANG GORENG NABATI
- JUAL BOLU KUKUS KETAN ITEM
- kulinaer jawa barat
- KULINER BANDA ACEH
- KULINER BANDAR LAMPUNG
- KULINER BANDUNG
- KULINER BENGKULU
- KULINER BUKITTINGGI
- KULINER CIREBON
- KULINER GRESIK
- KULINER JAKARTA.
- KULINER JAWA TENGAH
- KULINER JAWA TIMUR
- KULINER KALIMANTAN SELATAN
- KULINER KALIMANTAN TIMUR
- KULINER MADURA
- KULINER MAGELANG
- KULINER MAKASSAR
- KULINER MALANG
- KULINER MALUKU
- KULINER MAMUJU
- KULINER MEDAN
- KULINER NTB
- KULINER NUSANTARA
- KULINER PADANG
- KULINER PALEMBANG
- KULINER PAPUA
- KULINER PONTIANAK
- KULINER SEMARANG
- KULINER SOLO
- KULINER SULAWESI
- KULINER SULAWESI BARAT
- KULINER SUMATERA BARAT.
- KULINER SUMATERA SELATAN
- KULINER TUBAN
- KULINER WONOGIRI
- KULINER YOGYAKARTA
- PESAN PANCAKE DUREN JAKARTA
- PESAN SAMBAL ROA JUDES