WARUNG RONDE MIROSO - MAGELANG : Menikmati Wedang Ronde Sambil Ditemani Manis Gurihnya Sate Pisang




Dinginnya Magelang di malam hari tak menyurutkan langkah warganya untuk datang ke Warung Ronde Miroso yang ada di Jalan Nanggulan, Medang, Magelang. Meski diberi nama warung, tempat usaha yang dijalankan Hermien Solaiman ini lebih mirip rumah makan kecil. Di dinding tergantung foto-foto artis yang pernah berkunjung. Pesanan dikerjakan di bagian kiri warung yang jadi dapur terbuka, sehingga pengunjung bisa melihat langsung proses penyajian.

Meski menu utama yang dijual hanya sate pisang dan wedang ronde, Miroso tak pernah sepi. Miroso didirikan oleh Ny. Suwondo, ibunda Hermien sejak 1950-an silam, ketika usia Hermien masih 7-8 tahun. Awalnya tempat berjualan hanya mengontrak sebagian kecil sebuah ruangan toko, baru beberapa tahun kemudian Suwondo membeli seluruh bangunan toko itu. Sebagai sulung dari enam bersaudara, Hermien kecil melihat ibunya belajar membuat sate pisang dari neneknya yang tinggal di Solo. Dulu, ia pun sering membantu ibunya membuat sate pisang.


Kala itu, ibunya melihat di Magelang belum ada yang menjual sate pisang. Lalu sang ibu pun memanfaatkan kesempatan itu. Ternyata cukup laku, hingga akhirnya sekarang banyak yang ikut berjualan sate pisang. Sate pisang buatan ibunda Hermien, berupa pisang kepok merah direbus yang dipotong-potong dan ditusuk lidi layaknya sate, lalu diberi saus santan kental itu rupanya menarik perhatian orang. Apalagi, rasanya yang manis gurih dengan saus yang selalu basah menjadi ciri khas yang membedakannya dari sate pisang lain.

Sejak dulu sampai sekarang, menurut Hermien, rasa, bentuk, dan penyajianya tidak pernah berubah. Santannya tetap basah, tidak kempelseperti kue nagasari. Bila sate pisangnya sisa, Hermien, yang baru ikut berjualan sejak 2006, setelah tak lagi tinggal di Jakarta ini menjelaskan, tak akan menjualnya lagi besoknya. Sebab, saus akan terasa asam dan berair. Itu sebabnya, Hermien memilih membuat sate pisang secara bertahap dalam sehari. Ia baru akan membuatnya lagi, bila persediannya sudah habis. Kalau sudah menjelang tutup masih ada sisa, ia akan membagikannya ke orang lain. Setiap hari Hermien membuka warungnya pukul 17.00-22.00. Namun tutup setiap hari Selasa.

Hermien (tengah) bersama pelanggan Warung Ronde Miroso
Untuk wedang ronde, Hermien menggunakan gula asli. Menariknya, selain wedang ronde panas, belakangan Miroso juga menyediakan es wedang ronde. Minuman dingin ini disajikan bukan dengan air jahe, melainkan air jeruk. Sehingga anak-anak yang tidak suka pedasnya jahe tetap bisa menikmati wedang ronde.

Lantaran terus mempertahankan resep awal tanpa mengurangi kualitas sedikit pun, usaha yang dijalankan Suwondo dan anak-anaknya ini tetap awet meski usianya telah lebih dari setengah abad. Pelanggannya yang telah merantau bahkan melanglang buana pun setiap mudik selalu mampir ke warung yang terletak di seberang SMA 3 Magelang tersebut. Saat Lebaran dan akhir tahun tiba, tak sedikit yang rela mengantre sampai trotoar karena tak kebagian tempat duduk. Pembeli dari luar kota yang mampir biasanya mendengar kelezatan pisang sate Miroso dari orang lain. Padahal wedang ronde Miroso tergolong paling mahal di antara wedang ronde lain di Magelang. Per mangkuk harganya Rp 9000, sedangkan sate pisang Rp 3000 per tusuk.


Karena kelezatannya, tak sedikit artis dan publik figur yang sering bertandang ke Miroso, antara lain Ananda Sukarlan, Ade Manuhutu, Putu Wijaya, dan Bondan Winarno. Sedangkan salah satu mantan pejabat lulusan Akmil yang pernah datang ke Miroso adalah mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.

Selain acara arisan, sate pisang dan wedang ronde Miroso seringkali dipesan untuk acara tutup tahun bank, acara kantor, reuni, Lebaran, pernikahan, dan sebagainya. Kalau ada yang ingin membeli dalam jumlah banyak, misalnya sampai 300 tusuk, harus memesan terlebih dahulu. Jadi, begitu datang tinggal mengambil pesanan. Biasanya pengunjung memesan sate pisang dan wedang ronde sekaligus. Hermien menambahkan, meski kini ibunya sudah lanjut usia, setiap harinya beliau masih terus mengawasi proses produksi, pelayanan, dan menjadi kasir agar ingatannya tetap tajam. 

Warung Ronde Miroso


SEJAK 1950 | Buka : Jam 17:00 - 22:00 WIB

Jl. Medang no 6A | Magelang




No comments:

Post a Comment